Rabu, 14 September 2016

Ekonomi Berbasis Komunitas

Berawal dari pemikiran sebuah komunitas penuntut ilmu, munculah sebuah ide untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Karena dilihat potensi penduduk sekitar yang berprofesi sebagai UKM maupun pengrajin olahan hasil laut. Sehingga perlu segera direalisasikan ide yang cukup menarik tersebut. Bulan Mei 2015 merupakan awal dimana semua komunitas sejenis berkumpul untuk membangun sebuah persepsi yang sama untuk membangun koperasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat, sehingga terbentuklah organ, struktur pengurus, pengawas, tentunya juga anggota yang total jumlahnya 25 orang.

Mulailah bergerak untuk mengurus segala bentuk perijinan yang memang diawali dari nol pengetahuan mengenai koperasi ini, namun karena rasa ingin belajar yang cukup tinggi, maka segala bentuk ketidak tahuan pun semakin terkikis. Tidak terasa persiapan berkas, dokumen dan segala persyaratan lainnya satu per satu sudah terpenuhi. Hingga akhirnya Mei 2016 tepat satu tahun ide itu muncul, akhirnya perijinan legalitas pendirian koperasipun didapatkan. Lelah tenaga, pengorbanan waktu, dan curahan pikiran pun terbayarkan dengan keluarnya perijinan tersebut. Dengan nama koperasi serba usaha TUGU MULYO SEJAHTERA.

Tahap perijinan memang sudah teratasi, namun masih ada lagi tantangan berikutnya, yaitu bagaimana mengoperasikan koperasi ini. Lagi lagi berbekal rasa ingin belajar yang memang dimiliki, tidak sungkan untuk bertanya kesana sini, bergabung di komunitas koperasi, bahkan ikut seminar yang sekiranya biayanya tidak mahal, karena memang selain pengetahuan yang sangat sedikit, modal keuanganpun berawal dari nyaris nol, dan kepercayaan.

Setelah sekian lamanya ada sebuah lembaga kemanusiaan yang kebetulan mempunyai program yang mirip dengan misi koperasi yaitu pemberdayaan UKM. Tidak berapa lama komunikasipun terjalin dan kesepakatan untuk pengelolaan dana dan SDM UKM di lingkungan koperasi berada pun didapatkan. Dan sampai sekarang program itu masih berjalan semoga kesuksesan yang berkah untuk para peserta dan juga koperasi.

Untuk mengembangkan potensi yang ada seiring semakin bertambahnya modal dari para anggota koperasi, mulailah unit simpan pinjam mulai dibuat dan setelah dilakukan sosialisasi unit ini pun mulai berjalan dan calon peminjam mulai berdatangan, cukup antusias, namun karena modal yang sangat terbatas, kehati-hatian dan selektifitas sangat diperlukan. Disinilah dinamika mulai kelihatan sehingga berbagai improvisasi mulai tampak. (bersambung)