Kamis, 22 Desember 2016

Delivery Shop untuk Komunitas

Di Indonesia memang sangat terkenal keanekaragamannya, sehingga sering kita sebut sebagai "Kebhinekaan" namun yang terkadang terlupakan untuk diperbincangkan adalah "Ke-Tunggal ika-annya". Padahal jika "Tunggal Ika" ini bisa terwujud dengan sempurna akan menjadi sebuah "Big Power" yang sangat bisa menjadi modal pembangunan negeri ini. Namun sepertinya para kompetitor negara ini menyadari akan hal itu, sehingga banyak sekali kepentingan-kepentingan luar yang melakukan upaya agar "Tunggal Ika" ini tidak tersadari oleh bangsa yang besa ini. Saya tidak sedang membahas tentang ke-Bhineka Tunggal Ika-an, namun sisi lain jika hal itu bisa terwujud melalui komunitas-komunitas positif yang konstruktif.

Keberagaman sangat memungkinkan terjadinya komunitas-komunitas yang terbentuk secara alami karena ada kesamaan dalam berbagai hal. Komunitas yang positif akan menjadi sebuah sebuah power yang bisa merubah menuju kebaikan-kebaikan. Akhir-akhir ini seringkali kita dengar dan lihat keinginan untuk menjadi negara yang mandiri, namun apalah daya kita sendiri tidak memiliki upaya yang riil untuk mewujudkan hal itu. Setidaknya bisa mulai dari komunitas terkecil terlebih dahulu, diri, keluarga, masyarakat.

Barang kali yang akan saya sampaikan ini bisa menjadi salah satu alternatifnya, yaitu memanfaatkan komunitas masyarakat yang ada dan teknologi yang ternyata sudah menjadi sahabat kita sehari-hari yaitu smart phone.
Syarat dari terbentuknya toko yang berbasis online ini adalah,
1. Komunitas positif yang memiliki visi yang baik
2. Tempat untuk menyimpan stok barang yang dijual
3. Web online untuk menampilkan barang-barang yang dijual
4. Kurir

Dikarenakan membuat toko offline membutuhkan modal cukup besar maka ide ini adalah untuk menjawab permasalahan itu. Dengan toko online kita tidak perlu memiliki tempat jualan dipinggir jalan, yang tentunya harga beli maupun sewanya sangat mahal. Sehingga cukup kita memiliki web yang mana barang-barang yang dijual dipublikasikan di web tersebut. Dan target market kita juga sudah jelas yaitu komunitas kita sendiri dengan menjual kebutuhan sehari hari mereka. Ini sangat aplikatif untuk toko online sembako dengan komunitas yang berada dalam satu kawasan yang dekat, misalnya adalah dalam satu kecamatan yang sama.
Dan ini sangat menguntungkan jika komunitas ini juga dalam bentuk koperasi.

Selasa, 08 November 2016

Cara Menjadi Entrepreuneur Pilihan

Perjalanan bermil-mil jauhnya harus dimulai dengan langkah pertama (Kahlil Gibran). Sebuah kata bijak yang patut untuk direnungkan dalam menggapai segala impian yang telah dirancang dan diangankan sehingga tidak hanya menjadi mimpi yang akan hilang ketika telah bangun dari lelap. Segera mulai melangkah dengan segala daya upaya yang dimiliki merupakan pilihan yang tepat. 

Salah satu yang perlu untuk melangkah adalah menyiapkan ilmu atas yang akan dilakukan. Thomas A. Edison mengatakan bahwa keberuntungan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Kenapa ilmu menjadi sesuatu yang penting sebagai langkah persiapan, seperti yang banyak kita ketahui bahwa ilmu merupakan cahaya untuk menerangi hidup kita dalam segala macam aspek kehidupan, dan dengan ilmu akan naik nilai kita beberapa derajad dari yang lain, sehingga akan menghilangkan kesombongan, takabur, merasa paling benar, paling besar dan sifat-sifat negatif lainnya.

Tidak terlepas juga dalam melakukan usaha atau istilah kerennya enterpreunership perlu selalu menambah dan mengumpulkan ilmu, karena kegiatan ini sangat dinamis, apalagi dengan kemajuan tekhnologi yang pesat sekarang ini. Tidak bermaksud menggurui namun hanya sekedar memforward apa yang didapatkan dari hasil berkomunitas beberapa waktu yang lalu.

Setidaknya ada enam tahapan klasifikasi entrepreuneur menurut omset yang didapat per tahun.
1. Learning Stage
Tahapan ini adalah setara dengan "murid" yang masih dalam persiapan belajar dalam memulai usahanya, dimana omset yang dihasilkan masih kurang dari 1 Milyar
2. Seed Stage
Pada tahap ini pelaku usaha sudah mulai sebagai "penjelajah" yang melakukan berbagai pilihan pilihan baik jenis usahanya maupun cara usahanya, sama dengan learning stage omset yang dihasilkan masih kurang dari 1 milyar per tahunnya
3. Startup Stage
Stage ini merupakan tahap "petarung" dimana pelaku usaha sudah melakukan try and error atas uasaha dan sudah memiliki kompetisi yang sangat keras, disini omset yang dihasilkan antara 1- 10 milyar per tahun
4. Growing Stage
Tahapan ini pengusaha sudah dikategorikan sebagai "pengusaha pro" dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya serta jatuh bangunnya. Omset yang dihasilkan antara 10 - 50 milyar per tahun
5. Strategy Stage
Ibarat "jenderal perang" usaha yang sudah dimiliki sudah mampu mengendalikan market, sehingga bisa memainkan strategi untuk memainkan pasar. Omset yang dimiliki berkisar antara 50 - 100 milyar per tahun
6. Exit Stage
Disebut juga sebagai "mindset investor pro" merupakan tahapan tertinggi jika dilihat dari omset yang dihasilkan, yaitu diatas 100 milyar.
Dari keenam stage diatas maka posisi kita ada dimanakah, ini dimaksudkan agar ternyata kita masih sangat sangat kecil kelasnya. Sehingga diharapkan ada sebuah awareness untuk senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan, serta yang penting adalah tetap merasa humble dan mawas diri, tidak 'kagetan' 'ojo dumeh' karena ternyata posisi kita masih sangat kecil dalam tataran pengusaha.

Sudah selayaknyalah kita mulai memikirkan usaha yang sudah digeluti sekarang ini menjadi bisnis yang besar yang sudah bisa berjalan sendiri tanpa kita harus disibukkan didalamnya namun tetap aman dan berjalan sesuai yang kita inginkan. Sehingga diperlukan sebuah system otomatis, ibarat sebuah pesawat terbang ada yang namanya auto-pilot sytem yang mana pesawat bisa terbang sendiri di angkasa tanpa sang pilot standby duduk di kursi pilotnya.
Setidaknya ada tiga langkah untuk membuat "Auto-Pilot Business"
1. Create a comprehensive system
Sistem harus bisa dikerjakan oleh semua orang, sehingga sistem tidak ada ketergantungan dengan satu orang tertentu. Misalnya ketika seorang karyawan di bagian tertentu tidak masuk kerja atau resign maka sistem masih tetap bisa bekerja oleh orang pengganti,
2. Find perfect people
Menemukan orang yang akan menjalankan sistem ini pada posisi yang tepat dan waktu yang tepat pula atau boleh dibilang right man in right place, sesuai dengan kemampuan da kompetensi yang dimiliki
3. Build a strong corporate culture
Membangan sebuah budaya perusahaan yang baik yang mampu memberikan suasana yang kondusif untuk bekerja sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan optimal.

Dalam sebuah usaha tentu perlu apa yang namanya brand, seberapa pentingkah brand yang berkelas dunia ini dalam berjalannya bisnis.
- Brand adalah denyut nadi bisnis (jantung)
- Mengakselerasi bisnis secara maksimal
- Mensukseskan penetrasi dan gerilya pasar
- Brand bukan hanya berbicara design, garis, warna, vektor, logo, jingle dll
- Segala aspek bisnis melihat brand
   + Calon partner
   + Calon investor
   + Calon konsumen
   + Calon staff
   + Calon kompetitor
Jadi sekarang tahukah apa itu brand, adalah kombinasi lengkap dari asosiasi yang orang bayangkan ketika mendengar sebuah nama perusahaan atau produk. Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang.

Bagaimana caranya untuk melakukan branding, berikut adalah tahapan dan caranya.
Market
- Target Market, siapakah market yg akan dibidik, sehingga perlu analisa (demographic, psychological, dll)
- Pemahaman Konsumen, mengetahui apa yg dibutuhkan dan diinginkan dari mereka, apa yg dapat kita beri utk mereka, bagaimana kita menjadi jawaban dan solusi dari permasalahan mereka
- One position, menempatkan diri sebagai satu posisi spesifik di mata konsumen. Cth: apple=gadget, starbucks=kopi, nikon=kamera, motor gede=harleydavidson)
Pesan (Message)
- Kebutuhan masyarakat, mampukah kita memenuhi kebutuhan masyarakat, apakah kita pemain baru, apakah kita kompetitor baru, apakah kita mampu memenangkan pasar
- Keunikan, keunggulan kita dibanding kompetitor (competitive advantage atau keunggulan kompetisi), tidak menjelek-jelekkan kompetitor tapi fokus pada keunggulan bisnis kita. Cth: bmw vs mercy vs audi
- One message, setiap brand kuat harus mampu mengkomunikasikan sesuatu yg positif perihal sang konsumen. Cth: apple=kreatif, kratingdaeng=perkasa, harley=tangguh, starbucks=coffeaddict
Management
- Customer, konsumen kita orang macam apa, kelakuannya gimana, mentalnya, perilaku. Perlu untuk kita ketahui dari market kita agar kita bisa mempersiapkan PEGAWAI
- Pegawai, membuat pegawai siap tempur dan mampu merepresentasikan brand dengan konsumen karena mereka sudah tau siapakah konsumen dan gaya konsumennya
- Coporate Culture, membuat asosiasi (keterikatan emosi) antara pegawai (brand ambasador) dg konsumen dan orang eksternal, kesan apa yg ingin dibuat dari brand kita. Cth: kantor hukum
Numbers (perhitungan profitabilitas) 
- Business Model, kita membantu orang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, sesuatu apa yg kita dapatkan dari mereka, kita harus mendapatkan profit karena kita bukan yayasan, dan profit kita sebesar apa
- Budget, untuk mensupport brand kita maka budget kita berapa, minimal menyiapkan budgeting minimal 12 bulan kedepan, sehingga kita bisa menganalisa income untuk menutup pengeluaran itu agar bisnis tidak mati di tengah jalan
- Profit (sangat penting), dari segala yang telah kita kerjakan berapa profit akhir yg kita dapatkan, jika ujungnya hanya untuk balik modal maka STOP bisnis.

Jadi sekarang tahu kan apa itu branding, adalah perasaan yang terhubung di dalam pikiran konsumen terhadap bisnis dan produk anda.

Akhirnya disampaikan 

- salam berkah-
 

Rabu, 14 September 2016

Ekonomi Berbasis Komunitas

Berawal dari pemikiran sebuah komunitas penuntut ilmu, munculah sebuah ide untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Karena dilihat potensi penduduk sekitar yang berprofesi sebagai UKM maupun pengrajin olahan hasil laut. Sehingga perlu segera direalisasikan ide yang cukup menarik tersebut. Bulan Mei 2015 merupakan awal dimana semua komunitas sejenis berkumpul untuk membangun sebuah persepsi yang sama untuk membangun koperasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat, sehingga terbentuklah organ, struktur pengurus, pengawas, tentunya juga anggota yang total jumlahnya 25 orang.

Mulailah bergerak untuk mengurus segala bentuk perijinan yang memang diawali dari nol pengetahuan mengenai koperasi ini, namun karena rasa ingin belajar yang cukup tinggi, maka segala bentuk ketidak tahuan pun semakin terkikis. Tidak terasa persiapan berkas, dokumen dan segala persyaratan lainnya satu per satu sudah terpenuhi. Hingga akhirnya Mei 2016 tepat satu tahun ide itu muncul, akhirnya perijinan legalitas pendirian koperasipun didapatkan. Lelah tenaga, pengorbanan waktu, dan curahan pikiran pun terbayarkan dengan keluarnya perijinan tersebut. Dengan nama koperasi serba usaha TUGU MULYO SEJAHTERA.

Tahap perijinan memang sudah teratasi, namun masih ada lagi tantangan berikutnya, yaitu bagaimana mengoperasikan koperasi ini. Lagi lagi berbekal rasa ingin belajar yang memang dimiliki, tidak sungkan untuk bertanya kesana sini, bergabung di komunitas koperasi, bahkan ikut seminar yang sekiranya biayanya tidak mahal, karena memang selain pengetahuan yang sangat sedikit, modal keuanganpun berawal dari nyaris nol, dan kepercayaan.

Setelah sekian lamanya ada sebuah lembaga kemanusiaan yang kebetulan mempunyai program yang mirip dengan misi koperasi yaitu pemberdayaan UKM. Tidak berapa lama komunikasipun terjalin dan kesepakatan untuk pengelolaan dana dan SDM UKM di lingkungan koperasi berada pun didapatkan. Dan sampai sekarang program itu masih berjalan semoga kesuksesan yang berkah untuk para peserta dan juga koperasi.

Untuk mengembangkan potensi yang ada seiring semakin bertambahnya modal dari para anggota koperasi, mulailah unit simpan pinjam mulai dibuat dan setelah dilakukan sosialisasi unit ini pun mulai berjalan dan calon peminjam mulai berdatangan, cukup antusias, namun karena modal yang sangat terbatas, kehati-hatian dan selektifitas sangat diperlukan. Disinilah dinamika mulai kelihatan sehingga berbagai improvisasi mulai tampak. (bersambung)

Minggu, 07 Agustus 2016

Silaturahim Jogja - Boyolali



Perjalanan dimulai selepas subuh, berusaha membiasakan diri tidak tidur  lagi selepas subuh. Melewati gunung dan menuruni lembah, perjalanan melalui jalan bebas hambatan pun dilalui hanya 30 menit dari ujung masuk hingga ujung keluar paling luar. Alhamdulillah lancar karena biasanya kalau weekend sering padat.
Tahap kedua perjalanan dimulai lagi, disini tantangannya lebih gede lagi karena dilintasan ini belum ada jalan bebas hambatan, bukan berarti di jalan bebas tadi tidak perlu kesabaran, namun sedikit berbeda, jika di jalan bebas hambatan kita harus bersabar menahan emosi untuk tidak injak pedal gas terlalu dalam, sedang dijalan biasa musti bersabar untuk memperhatikan kanan kiri depan belakang karena banyak pengguna lain bukan hanya sesama mobil, so musti hati hati ya guys. Perjalanan pun bisa terselesaikan kurang lebih 2,5 jam dengan pemandangan yang menyejukkan, gunung, lembah, hamparan sawah, rawa, sun rise, bahkan pasar tumpah di pagi hari pun banyak dijumpai. Alhamdulillah sampai juga di kota tujuan, kota gudeg kota pelajar kota yang diistimewakan karena warisan budaya dan kultur adat yang unik yang masih kental dengan sistem keraton dan kerajaan.
Kunjungan pertama di daerah jalan kaliurang, ini sebenarnya pertama kali menginjakkan kaki di daerah sini walaupun sudah sangat lama dan sering mendengarnya, sehingga masih perlu nyasar ke jalan perkampungan walau asyik juga melihat perkampungan disana, asri, sejuk, tanaman yang tampak subur hijau, dan viewnya gunung merapi yang menampakkan kegagahannya. Setelah muter-muter dan tanya kesana kemari, ketemu juga alamat yang dicari kompleks perkatoran PT Indmira. Jika dilihat dari luar tampak kecil ruangannya, namun setelah masuk kedalam, disana ada gedung kantor yang lumayan besar serta hamparan kebun dan kolam untuk riset yang lumayan luas, terus lagi ada juga para pengunjung yang sekedar melihat hasil riset kantor ini, cukup menarik.
Ketemuan dengan orang Indmira pun dimulai dan seperti biasa diawali dengan perkenalan dan sedikit basa basi, menjelaskan tentang kedatanganku di kantor ini, tentunya terkait tentang teknologi terapan yg memang kantor ini memang sebuah konsultan lingkungan termasuk juga perikanan. Bahwa akhir-akhir ini sangat sulit melakukan budidaya udang windu di daerah saya lahir, Juwana, kira kira faktor apa yang menjadikan hal ini terjadi. Disana ada 2 orang dan perempuan,  menjelaskan hal yang mungkin bukan kali ini saja mereka mendapatkan pertanyaan yang serupa. Bagaimanakah penjelasannya, tunggu kalau ada waktu lagi ya, saya posting hehe.

Minggu, 15 November 2015

KECERDASAN, KEBERANIAN, HARTA

Hari ini aku luangkan waktu untuk bisa berkumpul dengan para peserta senam yang aku ikuti sejak lima bulan yang lalu. Awalnya aku tidak mengenal perkumpulan ini karena komunitas ini pesertanya adalah para etnis tionghoa yang ada di kota tempat aku tinggal. Waktu itu aku diajak seorang warga di tempat aku bekerja, dimana kebetulan aku bekerja untuk mencari problem solving para warga yang bermasalah dengan air bersihnya di kawasan estate manajemen kami, nah dari situlah aku mulai diajak walau agak berat juga sebenarnya tapi aku fikir ini bagus juga untuk menjaga kesehatan, akhirnya aku ikut juga latihannya walau satu hari seminggu tiap hari Sabtu. Beliau ini warga tionghoa yang sangat baik, suka kasih nasihat baik kesehatan maupun tentang bagaimana mengarungi kehidupan ini. Terlepas dengan dasar agama atau memang dari hasil perjalanan hidup beliau, yang jelas ada sebuah nasihat yang menurut aku bagus untuk direnungkan.
Nasihat ini aku peroleh waktu perjalanan menuju sebuah pelatihan senam yang didatangi langsung oleh guru yang dihadirkan langsung dari China, Mr Liau Tse. Dan para pesertanya kebanyakan adalah para etnis tionghoa yang usianya seusia orangtua ku, dari situlah banyak dari mereka yang memberikan nasihat dari perjalanan dan kesuksesan hidupnya.
Tiga nasihat yang bisa aku ambil adalah bahwa dalam membekali kehidupan di dunia ini kita memerlukan KECERDASAN, KEBERANIAN, DAN UANG/ HARTA, itu nasihat yang aku terima dari beliau yang mengajak senam selama ini, untuk penjelasannya silahkan direnungi sendiri ya.. :)
Sedangkan nasihat yang aku terima dari guru senam dari China itu adalah bahwa alam ini ibarat seperti ibu yang mencurahkan kasih sayangnya kepada kita yang tinggal di bumi ini, jadi kita pun harus memperlakukannya dengan lembut. Pun dengan tubuh ini harus diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan cinta.

Sabtu, 27 Juni 2015

DAUN JAMBU YANG TERBELAH




Seorang pemuda yang sudah matang dan penuh dengan optimisme menjalani hidupnya yang masih sendiri serta senantiasa berusaha mewujudkan impian-impian besarnya walaupun tampak berat. Ia mendapatkan sebuah kejutan yang benar-benar membuatnya sangat bahagia.

Diawal tahun dia mendapatkan sebuah hadiah dari seorang teman baiknya, hadiah itu terbungkus sangat rapi nan menawan, sangat menarik untuk dipandang meskipun belum bisa dibukanya saat itu juga. Kemudian sang teman menyerahkan hadiah itu dan juga sepucuk surat diatasnya, 'bacalah surat ini terlebih dahulu sebelum membuka hadiah ini', sang pemuda pun bergegas untuk pulang dan segera membuka sepucuk surat yang dibawanya, di surat itu tertulis 'bukalah hadiah itu setelah mendapat ijin dari pemiliknya'. Dia tampak bingung memikirkan isi surat itu, dia bertanya-tanya siapa pemilik dari hadiah tersebut. 

Hari demi hari iapun mencari-cari tahu siapa pemilik hadiah itu, bahkan iapun ingin membuka hadiah itu karena merasa tidak ada yang tahu, namun niat untuk membukanya ia urungkan karena ia berprinsip walau tidak ada orang yang tahu ada Sang Maha Melihat yang senantiasa mengawasinya. Hari demi hari, tiap ia di rumah, ia pandang hadiah itu, seolah ada harapan besar yang mungkin dia rajut, ada impian besar yang mungkin dia gapai, ada potensi besar yang mungkin bisa ia kembangkan setelah membuka hadiah itu. Bahkan ketika ia keluar rumah ia pun mulai terus terpikir tentang isi hadiah itu, bahkan ketika di musholla iapun terus dihantui rasa penasaran dari isi hadiah itu yang baru kali itu ia rasakan selama hidupnya.

Tidak terasa sejak diterimanya hadiah itu, lima bulanpun berlalu dan diapun belum menemukan siapa pemilik hadiah itu sebenarnya. Maka diapun mulai sadar bahwa tidak ada yang mampu dimintai pertolongan lagi selain Sang Maha Penolong. Diapun pergi ke musholla tempat biasa dia melakukan sembahyang. Setelah beberapa kali ia lakukan hal itu, benar saja petunjuk itu benar datang, sekarang ia mulai tahu siapa pemilik hadiah itu sebenarnya, walau tempatnya agak jauh dari desa tempat ia tinggal dia bertekad untuk menemui sang pemilik itu hanya demi bisa melihat isi dari hadiah itu. Pagi-pagi sekali sebelum sang mentari terlihat dari ufuknya, iapun pergi meninggalkan desa tanpa membawa hadiahnya. Akhirnya iapun bertemu dengan sang pemilik hadiah itu, namun sang pemuda itu sangat terkejut setengah mati, karena sang pemilik mengatakan 'wahai anak muda bukalah hadiah itu jika kamu ingin dan mampu membukanya'. Sang pemuda dengan gembiranya memeluk sang pemilik dan langsung minta ijin untuk segera pulang berharap bisa segera menikmati isi didalam bingkisan itu.

Sesampainya di rumah dengan mata berbinar-binar dia langsung menuju peti tempat ia menyimpan hadiah itu untuk membukanya. Justru dia merasa lemas, kaget bukan kepalang setelah ia buka peti itu, ia mendapati hadiahnya hilang tidak tahu dimana sekarang berada. Dia merasa kecewa, menyesal karena tidak membawa hadiah itu saat pergi tadi, ia sangat sedih karena ia merasa harapan telah hilang, impian telah musnah, dan cita-citanya lenyap bersama dengan hilangnya hadiah itu, bahkan hampir saja dia putus asa atas kejadian itu. Beruntung dia memililiki teman-teman yang sangat baik, iapun menceritakan kejadian itu kepada teman-temannya. Seketika itu salah seorang temannya mengatakan,

' Katakanlah, 'Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke siang dan Engkau masukkan siang ke malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab. (Ali Imran:26-27)

Setelah menerima nasihat dari teman baik itu iapun mulai rasa tenang, dan sadar bahwa ia telah mulai melupakan Sang Maha Penolong, diakibatkan teralalu memikirkan soal hadiah itu, walau sampai saat inipun lintasan pikiran tentang hadiah itu masih ada. Namun seiring berjalannya waktu ia mulai mendekatkan diri dengan Sang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ia merasa bahwa barang kali hal itu adalah yang terbaik yang Sang Maha Pencipta rencanakan baginya. Ia pun terus mencari hikmah dan pelajaran dibalik peristiwa yang menimpanya. Setidaknya dia bisa merasakan kebahagiaan walaupun hanya lima bulan saja, dimana mungkin orang lain tidak pernah mengecap sedikitpun kebahagiaan yang seperti ia rasakan. Dan dia merasa mungkin hadiah ini tidak yang dia butuhkan namun hanya keinginan semata tanpa dilandasi niat kebaikan. Subhanallah sungguh pemuda yang suka membuat segala sesuatunya menjadi positif, melihat sesuatu dari sudut pandang kebaikan.

-- Dikutip dari Hati --

Semoga sang pemuda dalam cerita itu tetap ikhlas dalam hidupnya dan mendapatkan hadiah yang lebih baik dari yang hilang, dan semoga hadiah yang hilang itu beralih ditangan yang tepat lagi baik.




Minggu, 08 Desember 2013

30 TAHUN BERLALU

Seorang keturunan Adam yang sejak 30 tahun diperkenankan menginjakkan kakinya di bumi ini sedang memperjuangkan mimpi dan impiannya menjadi suatu kenyataan. Tidak semudah yang dibayangkan pada saat sekolah dahulu, bahwa keinginannya menjadi seorang usahawan atau orang sekarang sering mengatakan enterpreuner adalah sesuatu yang mudah untuk diilakukan. Namun ketertarikannya menjadi orang yang bisa menghasilkan uang melalui jual beli sudah terlihat semasa kecil, diceritakan bahwa dia sering kali menjual hasil permainan (gelang karet, kelereng, kartu gambar, dakocan dll) kepada teman sepermainannya, walaupun sekarang ini baru disadarinya bahwa permainan itu seperti layaknya judi, tapi itulah masa kecil yag belum mempertimbangkan halhal seperti itu.
Setelah beranjak remaja dan dewasa, semakin disadarinya bahwa menjadi usahawan adalah sebuah keniscayaan baginya karena dia berfikir dan mendapatkan sebuah perkataan yang menarik "sebaik-baik manusia adah yang bermanfaat bagi yang lain", dia mengartikan, ketika menjadi seorang pengusaha, berapa banyak orang yang bisa bekerja, berapa banyak keluarga yang bisa dihidupi dari mereka bekerja di perusahaannya. Mulailah saat itu dia berfikir bagaimana dia belajar untuk berjualan. Bahka pada saat kuliah dia tidak malu untuk berjualan keripik singkong yang diambilnya dari ibu kosnya sendiri dan menjualnya serta dibawanya sendiri ke kantin kampus tempat dia kuliah. Disamping itu dia pun sangat bangga dengan kota kelahirannya terlihat diapun berjualan kecap bahkan terasi Juwana kebanggaannya ke swalayan di dekat kampusnya yang saat ini dilihatnya swalayan itu sudah bangkrut, sayang sekali.
Kehidupan kampus sebagai mahasiswapun akan selesai ia lalui, dan keinginan menjadi pengusahapun masih dia pegang, diapun berfikir untuk mendapatkan uang yang besar setelah lulus kuliah nanti apakah dengan bekerja dulu ikut orang, tidak masalah baginya, yang penting bisa menabung untuk mendirikan usaha sendiri. Akhirnya kesempatan itupun ada, sebuah program pemagangan ke Jepang dia ikuti dan dia lulus berbagai tes yang telah dia lalui, dia berfikir inilah kesempatan untuk mendapatkan uang sebagai modal usaha nantinya. Diapun sampai dan menginjakkan di negeri sakura yang dia impikan. Di sana bersama 36 orang teman seangkatan mereka shock dan kaget karena sebuah negara maju yang mempunyai kedisiplinan sangat tinggi bahkan boleh dibilang zero toleransi pada saat bekerja, namun berkat kebersamaan merekapun bisa melaluinya saling memotivasi dan support. Bagaimanapun itu semua dilakukan di negeri orang tidak sebebas di negeri sendiri, hal itu dijadikan sebagai "kawah condrodimuko" tempat untuk mengambil banyak pelajaran selain Yen yang didapattkan. Ketabahan, kesabaran, bahkan keimanan disini diuji.
Walaupun negara ini negara maju namun sebuah budaya saling menghormati, ucapan terimakasih masih terjaga walaupun cenderung tertutup, namun apabila mau untuk mengenal merekapun bisa lebih terbuka. Di Jepang mayoritas beragama shinto, budha, kristen, walaupun demikian karena sifat tertutupnya menanyakan agama yang dipeluknya merupakan sesutu yang tabu. Dengan berbagai tantangan, teman-teman disana bisa membangun sebuah komunitas muslim yang mereka namakan KMIK (Keluarga Muslim Indonesia di Kosai) yang kegiatannya adalah kajian islami bahkan kegiatan-kegiatan lainnya.
Bersama teman-temannya dalam komunitas ini diapun ditunjuk sebagai ketua, walaupun dia merasa berat, tapi bagaimanapun itulah hidup bermasyarakat yang harus ada amanah disana.
(Bersambung)