Kamis, 22 Desember 2016

Delivery Shop untuk Komunitas

Di Indonesia memang sangat terkenal keanekaragamannya, sehingga sering kita sebut sebagai "Kebhinekaan" namun yang terkadang terlupakan untuk diperbincangkan adalah "Ke-Tunggal ika-annya". Padahal jika "Tunggal Ika" ini bisa terwujud dengan sempurna akan menjadi sebuah "Big Power" yang sangat bisa menjadi modal pembangunan negeri ini. Namun sepertinya para kompetitor negara ini menyadari akan hal itu, sehingga banyak sekali kepentingan-kepentingan luar yang melakukan upaya agar "Tunggal Ika" ini tidak tersadari oleh bangsa yang besa ini. Saya tidak sedang membahas tentang ke-Bhineka Tunggal Ika-an, namun sisi lain jika hal itu bisa terwujud melalui komunitas-komunitas positif yang konstruktif.

Keberagaman sangat memungkinkan terjadinya komunitas-komunitas yang terbentuk secara alami karena ada kesamaan dalam berbagai hal. Komunitas yang positif akan menjadi sebuah sebuah power yang bisa merubah menuju kebaikan-kebaikan. Akhir-akhir ini seringkali kita dengar dan lihat keinginan untuk menjadi negara yang mandiri, namun apalah daya kita sendiri tidak memiliki upaya yang riil untuk mewujudkan hal itu. Setidaknya bisa mulai dari komunitas terkecil terlebih dahulu, diri, keluarga, masyarakat.

Barang kali yang akan saya sampaikan ini bisa menjadi salah satu alternatifnya, yaitu memanfaatkan komunitas masyarakat yang ada dan teknologi yang ternyata sudah menjadi sahabat kita sehari-hari yaitu smart phone.
Syarat dari terbentuknya toko yang berbasis online ini adalah,
1. Komunitas positif yang memiliki visi yang baik
2. Tempat untuk menyimpan stok barang yang dijual
3. Web online untuk menampilkan barang-barang yang dijual
4. Kurir

Dikarenakan membuat toko offline membutuhkan modal cukup besar maka ide ini adalah untuk menjawab permasalahan itu. Dengan toko online kita tidak perlu memiliki tempat jualan dipinggir jalan, yang tentunya harga beli maupun sewanya sangat mahal. Sehingga cukup kita memiliki web yang mana barang-barang yang dijual dipublikasikan di web tersebut. Dan target market kita juga sudah jelas yaitu komunitas kita sendiri dengan menjual kebutuhan sehari hari mereka. Ini sangat aplikatif untuk toko online sembako dengan komunitas yang berada dalam satu kawasan yang dekat, misalnya adalah dalam satu kecamatan yang sama.
Dan ini sangat menguntungkan jika komunitas ini juga dalam bentuk koperasi.

Selasa, 08 November 2016

Cara Menjadi Entrepreuneur Pilihan

Perjalanan bermil-mil jauhnya harus dimulai dengan langkah pertama (Kahlil Gibran). Sebuah kata bijak yang patut untuk direnungkan dalam menggapai segala impian yang telah dirancang dan diangankan sehingga tidak hanya menjadi mimpi yang akan hilang ketika telah bangun dari lelap. Segera mulai melangkah dengan segala daya upaya yang dimiliki merupakan pilihan yang tepat. 

Salah satu yang perlu untuk melangkah adalah menyiapkan ilmu atas yang akan dilakukan. Thomas A. Edison mengatakan bahwa keberuntungan terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Kenapa ilmu menjadi sesuatu yang penting sebagai langkah persiapan, seperti yang banyak kita ketahui bahwa ilmu merupakan cahaya untuk menerangi hidup kita dalam segala macam aspek kehidupan, dan dengan ilmu akan naik nilai kita beberapa derajad dari yang lain, sehingga akan menghilangkan kesombongan, takabur, merasa paling benar, paling besar dan sifat-sifat negatif lainnya.

Tidak terlepas juga dalam melakukan usaha atau istilah kerennya enterpreunership perlu selalu menambah dan mengumpulkan ilmu, karena kegiatan ini sangat dinamis, apalagi dengan kemajuan tekhnologi yang pesat sekarang ini. Tidak bermaksud menggurui namun hanya sekedar memforward apa yang didapatkan dari hasil berkomunitas beberapa waktu yang lalu.

Setidaknya ada enam tahapan klasifikasi entrepreuneur menurut omset yang didapat per tahun.
1. Learning Stage
Tahapan ini adalah setara dengan "murid" yang masih dalam persiapan belajar dalam memulai usahanya, dimana omset yang dihasilkan masih kurang dari 1 Milyar
2. Seed Stage
Pada tahap ini pelaku usaha sudah mulai sebagai "penjelajah" yang melakukan berbagai pilihan pilihan baik jenis usahanya maupun cara usahanya, sama dengan learning stage omset yang dihasilkan masih kurang dari 1 milyar per tahunnya
3. Startup Stage
Stage ini merupakan tahap "petarung" dimana pelaku usaha sudah melakukan try and error atas uasaha dan sudah memiliki kompetisi yang sangat keras, disini omset yang dihasilkan antara 1- 10 milyar per tahun
4. Growing Stage
Tahapan ini pengusaha sudah dikategorikan sebagai "pengusaha pro" dengan berbagai pengalaman yang dimilikinya serta jatuh bangunnya. Omset yang dihasilkan antara 10 - 50 milyar per tahun
5. Strategy Stage
Ibarat "jenderal perang" usaha yang sudah dimiliki sudah mampu mengendalikan market, sehingga bisa memainkan strategi untuk memainkan pasar. Omset yang dimiliki berkisar antara 50 - 100 milyar per tahun
6. Exit Stage
Disebut juga sebagai "mindset investor pro" merupakan tahapan tertinggi jika dilihat dari omset yang dihasilkan, yaitu diatas 100 milyar.
Dari keenam stage diatas maka posisi kita ada dimanakah, ini dimaksudkan agar ternyata kita masih sangat sangat kecil kelasnya. Sehingga diharapkan ada sebuah awareness untuk senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan, serta yang penting adalah tetap merasa humble dan mawas diri, tidak 'kagetan' 'ojo dumeh' karena ternyata posisi kita masih sangat kecil dalam tataran pengusaha.

Sudah selayaknyalah kita mulai memikirkan usaha yang sudah digeluti sekarang ini menjadi bisnis yang besar yang sudah bisa berjalan sendiri tanpa kita harus disibukkan didalamnya namun tetap aman dan berjalan sesuai yang kita inginkan. Sehingga diperlukan sebuah system otomatis, ibarat sebuah pesawat terbang ada yang namanya auto-pilot sytem yang mana pesawat bisa terbang sendiri di angkasa tanpa sang pilot standby duduk di kursi pilotnya.
Setidaknya ada tiga langkah untuk membuat "Auto-Pilot Business"
1. Create a comprehensive system
Sistem harus bisa dikerjakan oleh semua orang, sehingga sistem tidak ada ketergantungan dengan satu orang tertentu. Misalnya ketika seorang karyawan di bagian tertentu tidak masuk kerja atau resign maka sistem masih tetap bisa bekerja oleh orang pengganti,
2. Find perfect people
Menemukan orang yang akan menjalankan sistem ini pada posisi yang tepat dan waktu yang tepat pula atau boleh dibilang right man in right place, sesuai dengan kemampuan da kompetensi yang dimiliki
3. Build a strong corporate culture
Membangan sebuah budaya perusahaan yang baik yang mampu memberikan suasana yang kondusif untuk bekerja sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan dengan optimal.

Dalam sebuah usaha tentu perlu apa yang namanya brand, seberapa pentingkah brand yang berkelas dunia ini dalam berjalannya bisnis.
- Brand adalah denyut nadi bisnis (jantung)
- Mengakselerasi bisnis secara maksimal
- Mensukseskan penetrasi dan gerilya pasar
- Brand bukan hanya berbicara design, garis, warna, vektor, logo, jingle dll
- Segala aspek bisnis melihat brand
   + Calon partner
   + Calon investor
   + Calon konsumen
   + Calon staff
   + Calon kompetitor
Jadi sekarang tahukah apa itu brand, adalah kombinasi lengkap dari asosiasi yang orang bayangkan ketika mendengar sebuah nama perusahaan atau produk. Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang.

Bagaimana caranya untuk melakukan branding, berikut adalah tahapan dan caranya.
Market
- Target Market, siapakah market yg akan dibidik, sehingga perlu analisa (demographic, psychological, dll)
- Pemahaman Konsumen, mengetahui apa yg dibutuhkan dan diinginkan dari mereka, apa yg dapat kita beri utk mereka, bagaimana kita menjadi jawaban dan solusi dari permasalahan mereka
- One position, menempatkan diri sebagai satu posisi spesifik di mata konsumen. Cth: apple=gadget, starbucks=kopi, nikon=kamera, motor gede=harleydavidson)
Pesan (Message)
- Kebutuhan masyarakat, mampukah kita memenuhi kebutuhan masyarakat, apakah kita pemain baru, apakah kita kompetitor baru, apakah kita mampu memenangkan pasar
- Keunikan, keunggulan kita dibanding kompetitor (competitive advantage atau keunggulan kompetisi), tidak menjelek-jelekkan kompetitor tapi fokus pada keunggulan bisnis kita. Cth: bmw vs mercy vs audi
- One message, setiap brand kuat harus mampu mengkomunikasikan sesuatu yg positif perihal sang konsumen. Cth: apple=kreatif, kratingdaeng=perkasa, harley=tangguh, starbucks=coffeaddict
Management
- Customer, konsumen kita orang macam apa, kelakuannya gimana, mentalnya, perilaku. Perlu untuk kita ketahui dari market kita agar kita bisa mempersiapkan PEGAWAI
- Pegawai, membuat pegawai siap tempur dan mampu merepresentasikan brand dengan konsumen karena mereka sudah tau siapakah konsumen dan gaya konsumennya
- Coporate Culture, membuat asosiasi (keterikatan emosi) antara pegawai (brand ambasador) dg konsumen dan orang eksternal, kesan apa yg ingin dibuat dari brand kita. Cth: kantor hukum
Numbers (perhitungan profitabilitas) 
- Business Model, kita membantu orang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, sesuatu apa yg kita dapatkan dari mereka, kita harus mendapatkan profit karena kita bukan yayasan, dan profit kita sebesar apa
- Budget, untuk mensupport brand kita maka budget kita berapa, minimal menyiapkan budgeting minimal 12 bulan kedepan, sehingga kita bisa menganalisa income untuk menutup pengeluaran itu agar bisnis tidak mati di tengah jalan
- Profit (sangat penting), dari segala yang telah kita kerjakan berapa profit akhir yg kita dapatkan, jika ujungnya hanya untuk balik modal maka STOP bisnis.

Jadi sekarang tahu kan apa itu branding, adalah perasaan yang terhubung di dalam pikiran konsumen terhadap bisnis dan produk anda.

Akhirnya disampaikan 

- salam berkah-
 

Rabu, 14 September 2016

Ekonomi Berbasis Komunitas

Berawal dari pemikiran sebuah komunitas penuntut ilmu, munculah sebuah ide untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Karena dilihat potensi penduduk sekitar yang berprofesi sebagai UKM maupun pengrajin olahan hasil laut. Sehingga perlu segera direalisasikan ide yang cukup menarik tersebut. Bulan Mei 2015 merupakan awal dimana semua komunitas sejenis berkumpul untuk membangun sebuah persepsi yang sama untuk membangun koperasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat, sehingga terbentuklah organ, struktur pengurus, pengawas, tentunya juga anggota yang total jumlahnya 25 orang.

Mulailah bergerak untuk mengurus segala bentuk perijinan yang memang diawali dari nol pengetahuan mengenai koperasi ini, namun karena rasa ingin belajar yang cukup tinggi, maka segala bentuk ketidak tahuan pun semakin terkikis. Tidak terasa persiapan berkas, dokumen dan segala persyaratan lainnya satu per satu sudah terpenuhi. Hingga akhirnya Mei 2016 tepat satu tahun ide itu muncul, akhirnya perijinan legalitas pendirian koperasipun didapatkan. Lelah tenaga, pengorbanan waktu, dan curahan pikiran pun terbayarkan dengan keluarnya perijinan tersebut. Dengan nama koperasi serba usaha TUGU MULYO SEJAHTERA.

Tahap perijinan memang sudah teratasi, namun masih ada lagi tantangan berikutnya, yaitu bagaimana mengoperasikan koperasi ini. Lagi lagi berbekal rasa ingin belajar yang memang dimiliki, tidak sungkan untuk bertanya kesana sini, bergabung di komunitas koperasi, bahkan ikut seminar yang sekiranya biayanya tidak mahal, karena memang selain pengetahuan yang sangat sedikit, modal keuanganpun berawal dari nyaris nol, dan kepercayaan.

Setelah sekian lamanya ada sebuah lembaga kemanusiaan yang kebetulan mempunyai program yang mirip dengan misi koperasi yaitu pemberdayaan UKM. Tidak berapa lama komunikasipun terjalin dan kesepakatan untuk pengelolaan dana dan SDM UKM di lingkungan koperasi berada pun didapatkan. Dan sampai sekarang program itu masih berjalan semoga kesuksesan yang berkah untuk para peserta dan juga koperasi.

Untuk mengembangkan potensi yang ada seiring semakin bertambahnya modal dari para anggota koperasi, mulailah unit simpan pinjam mulai dibuat dan setelah dilakukan sosialisasi unit ini pun mulai berjalan dan calon peminjam mulai berdatangan, cukup antusias, namun karena modal yang sangat terbatas, kehati-hatian dan selektifitas sangat diperlukan. Disinilah dinamika mulai kelihatan sehingga berbagai improvisasi mulai tampak. (bersambung)

Minggu, 07 Agustus 2016

Silaturahim Jogja - Boyolali



Perjalanan dimulai selepas subuh, berusaha membiasakan diri tidak tidur  lagi selepas subuh. Melewati gunung dan menuruni lembah, perjalanan melalui jalan bebas hambatan pun dilalui hanya 30 menit dari ujung masuk hingga ujung keluar paling luar. Alhamdulillah lancar karena biasanya kalau weekend sering padat.
Tahap kedua perjalanan dimulai lagi, disini tantangannya lebih gede lagi karena dilintasan ini belum ada jalan bebas hambatan, bukan berarti di jalan bebas tadi tidak perlu kesabaran, namun sedikit berbeda, jika di jalan bebas hambatan kita harus bersabar menahan emosi untuk tidak injak pedal gas terlalu dalam, sedang dijalan biasa musti bersabar untuk memperhatikan kanan kiri depan belakang karena banyak pengguna lain bukan hanya sesama mobil, so musti hati hati ya guys. Perjalanan pun bisa terselesaikan kurang lebih 2,5 jam dengan pemandangan yang menyejukkan, gunung, lembah, hamparan sawah, rawa, sun rise, bahkan pasar tumpah di pagi hari pun banyak dijumpai. Alhamdulillah sampai juga di kota tujuan, kota gudeg kota pelajar kota yang diistimewakan karena warisan budaya dan kultur adat yang unik yang masih kental dengan sistem keraton dan kerajaan.
Kunjungan pertama di daerah jalan kaliurang, ini sebenarnya pertama kali menginjakkan kaki di daerah sini walaupun sudah sangat lama dan sering mendengarnya, sehingga masih perlu nyasar ke jalan perkampungan walau asyik juga melihat perkampungan disana, asri, sejuk, tanaman yang tampak subur hijau, dan viewnya gunung merapi yang menampakkan kegagahannya. Setelah muter-muter dan tanya kesana kemari, ketemu juga alamat yang dicari kompleks perkatoran PT Indmira. Jika dilihat dari luar tampak kecil ruangannya, namun setelah masuk kedalam, disana ada gedung kantor yang lumayan besar serta hamparan kebun dan kolam untuk riset yang lumayan luas, terus lagi ada juga para pengunjung yang sekedar melihat hasil riset kantor ini, cukup menarik.
Ketemuan dengan orang Indmira pun dimulai dan seperti biasa diawali dengan perkenalan dan sedikit basa basi, menjelaskan tentang kedatanganku di kantor ini, tentunya terkait tentang teknologi terapan yg memang kantor ini memang sebuah konsultan lingkungan termasuk juga perikanan. Bahwa akhir-akhir ini sangat sulit melakukan budidaya udang windu di daerah saya lahir, Juwana, kira kira faktor apa yang menjadikan hal ini terjadi. Disana ada 2 orang dan perempuan,  menjelaskan hal yang mungkin bukan kali ini saja mereka mendapatkan pertanyaan yang serupa. Bagaimanakah penjelasannya, tunggu kalau ada waktu lagi ya, saya posting hehe.